Halaman

    Social Items

Musim penghujan membuat jalur pendakian sering kali jadi lebih sulit dilewati. Tapi kalau kamu memang sudah sering mendaki gunung, sekedar hujan ringan atau intensitas sedang tentu saja bukan hambatan untuk tetap melanjutkan niat pendakian.

Tips Mendaki Gunung Gede
Akan tetapi, kehati – hatian tetap saja diperlukan. Musim hujan sering kali membuat jalur pendakian yang biasanya didominasi tanah jadi lebih licin. Selain itu, kondisi udara yang dingin juga jadi tantangan tersendiri, apalagi jika sudah semakin dekat menuju puncak. Di samping itu, kadang kala bisa juga muncul kabut dan membuat jarak pandang menjadi terbatas.

Kalau kamu benar – benar ingin melakukan pendakian selama musim hujan, Gunung Gede – Pangrango bisa menjadi salah satu gunung yang cukup aman untuk kamu pilih. Tapi tetap saja kamu harus selalu berhati – hati dan waspada selama pendakian, jangan lupa pula untuk melindungi pakaian ganti dan peralatan kamu sedemikian rupa sehingga tidak ada yang basah. Nah, berikut ini adalah beberapa tips atau hal yang harus diperhatikan saat mendaki Gunung Gede – Pangrango pada musim hujan.


1. Jangan Lewat Jalur Selabintana

Ada beberapa jalur yang bisa kamu pilih untuk mendaki Gunung Gede – Pangrango. Akan tetapi, jika kamu mendaki di musim penghujan, jalur Selabintana adalah jalur yang kurang direkomendasikan. Selama musim hujan, tanah akan menjadi lebih basah, dan gerombolan pacet (Hirudo medicinalis) juga akan lebih banyak kamu temui jika melewati jalur ini.

Sebagai alternatif, kamu bisa melakukan pendakian dari jalur Gunung Putri yang akan berujung di Alun – Alun Suryakencana yang berada di Gunung Gede. Selain itu, jalur pendakian lewat Gunung Putri juga cenderung lebih ringkas dan singkat karena jarak tempuhnya yang hanya 6 – 7 jam dari lokasi basecamp.


2. Pilih Lokasi Mendirikan Tenda yang Terlindung dari Angin

Angin di gunung bisa jadi berbahaya bagi para pendaki saat bermalam. Selain angin yang kencang dapat merusak tenda, risiko hipotermia juga mengancam para pendaki karena dinginnya angin gunung yang menerpa saat kamu tidur. Karena itu, penting bagi kamu untuk memilih lokasi mendirikan tenda yang terlindung dari terpaan angin.

Lewat Suryakencana, kamu akan menemukan sebuah ceruk yang berada tidak jauh dari sumber mata air yang ada di alun – alun sisi barat. Biasanya, ceruk ini akan menjadi rebutan para pendaki yang akan camping. Apalagi jika memasuki musim hujan.

Tapi kalau kamu tidak berhasil mendirikan tenda di sana, jangan menunggu lama dan segera lah bergeser ke arah utara atau arah puncak. Kamu bisa mencari tempat membuka tenda yang cukup dekat dengan rimbunan pohon dan edelweiss. Tempat seperti ini dapat membantu melindungi tenda kamu dari terpaan angin kencang dan hujan deras yang bisa tiba – tiba terjadi.


3. Naik ke Puncak (Summit) Sebelum Pukul Delapan Pagi

Nah, kalau kamu berencana untuk melihat matahari terbit, sebaiknya usahakan untuk bangun lebih pagi. Karena di musim hujan, kabut putih cepat sekali muncul. Bahkan jam 8 pagi pun kabut sudah mulai turun lagi. Jadi, usahakan kamu sampai di puncak sebelum jam delapan.

Begitu sampai di atas, kamu bisa melihat momen matahari terbit yang memukau dan juga keindahan panorama kawah Gunung Gede dan kawasan wisata puncak. Lewat dari jam 8, seluruh pemandangan ini akan mulai kembali tertutup kabut.


4. Jangan Memaksakan Diri Mendaki Tanpa Bermalam

Selain itu, pastikan juga kamu tidak memaksakan diri. Supaya fit, lebih disarankan untuk bermalam satu malam dulu di Gunung Gede atau Gunung Pangrango. Selain untuk memulihkan tenaga, kamu juga punya banyak waktu untuk menikmati keindahan Gunung Gede – Pangrango tanpa harus terburu-buru turun.

Pada hari pertama, kamu bisa bermalam dan camp di Alun-Alun Suryakencana jika datang dari jalur Gunung Putri, atau di Kandang Badak jika datang dari jalur Cibodas. Barulah di hari kedua, kamu dapat melanjutkan naik ke Puncak Gunung Gede dan mendaki Gunung Pangrango serta mampir ke Mandalawangi.

Biaya Tiket Masuk Gunung Gede – Pangrango
Untuk mendaki Gunung Gede – Pangrango, pendaki perlu membayar tiket masuk dan asuransi kecelakaan kepada Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede – Pangrango. Untuk pendakian selama 2 hari dan 1 malam, biaya tiket masuk 

Gunung Gede – Pangrango bagi pendaki WNI yaitu sebesar 29.000 Rupiah pada hari kerja dan 34.000 Rupiah di akhir pekan. Sedangkan untuk turis internasional, tarif mendakinya berkisar antara 320.000 Rupiah di hari kerja dan 470.000 Rupiah di akhir pekan.


Nah, itulah beberapa hal yang perlu kamu perhatikan jika ingin mendaki Gunung Gede – Pangrango pada musim hujan. Jangan lupa untuk memastikan seluruh pakaian ganti, sleeping bag, dan peralatan tidur kamu telah dimasukkan plastik atau wadah kedap air sehingga terlindungi dan tidak basah ketika hujan.

Tips Mendaki Gunung Gede – Pangrango Saat Musim Hujan

Natural Sports
Musim penghujan membuat jalur pendakian sering kali jadi lebih sulit dilewati. Tapi kalau kamu memang sudah sering mendaki gunung, sekedar hujan ringan atau intensitas sedang tentu saja bukan hambatan untuk tetap melanjutkan niat pendakian.

Tips Mendaki Gunung Gede
Akan tetapi, kehati – hatian tetap saja diperlukan. Musim hujan sering kali membuat jalur pendakian yang biasanya didominasi tanah jadi lebih licin. Selain itu, kondisi udara yang dingin juga jadi tantangan tersendiri, apalagi jika sudah semakin dekat menuju puncak. Di samping itu, kadang kala bisa juga muncul kabut dan membuat jarak pandang menjadi terbatas.

Kalau kamu benar – benar ingin melakukan pendakian selama musim hujan, Gunung Gede – Pangrango bisa menjadi salah satu gunung yang cukup aman untuk kamu pilih. Tapi tetap saja kamu harus selalu berhati – hati dan waspada selama pendakian, jangan lupa pula untuk melindungi pakaian ganti dan peralatan kamu sedemikian rupa sehingga tidak ada yang basah. Nah, berikut ini adalah beberapa tips atau hal yang harus diperhatikan saat mendaki Gunung Gede – Pangrango pada musim hujan.


1. Jangan Lewat Jalur Selabintana

Ada beberapa jalur yang bisa kamu pilih untuk mendaki Gunung Gede – Pangrango. Akan tetapi, jika kamu mendaki di musim penghujan, jalur Selabintana adalah jalur yang kurang direkomendasikan. Selama musim hujan, tanah akan menjadi lebih basah, dan gerombolan pacet (Hirudo medicinalis) juga akan lebih banyak kamu temui jika melewati jalur ini.

Sebagai alternatif, kamu bisa melakukan pendakian dari jalur Gunung Putri yang akan berujung di Alun – Alun Suryakencana yang berada di Gunung Gede. Selain itu, jalur pendakian lewat Gunung Putri juga cenderung lebih ringkas dan singkat karena jarak tempuhnya yang hanya 6 – 7 jam dari lokasi basecamp.


2. Pilih Lokasi Mendirikan Tenda yang Terlindung dari Angin

Angin di gunung bisa jadi berbahaya bagi para pendaki saat bermalam. Selain angin yang kencang dapat merusak tenda, risiko hipotermia juga mengancam para pendaki karena dinginnya angin gunung yang menerpa saat kamu tidur. Karena itu, penting bagi kamu untuk memilih lokasi mendirikan tenda yang terlindung dari terpaan angin.

Lewat Suryakencana, kamu akan menemukan sebuah ceruk yang berada tidak jauh dari sumber mata air yang ada di alun – alun sisi barat. Biasanya, ceruk ini akan menjadi rebutan para pendaki yang akan camping. Apalagi jika memasuki musim hujan.

Tapi kalau kamu tidak berhasil mendirikan tenda di sana, jangan menunggu lama dan segera lah bergeser ke arah utara atau arah puncak. Kamu bisa mencari tempat membuka tenda yang cukup dekat dengan rimbunan pohon dan edelweiss. Tempat seperti ini dapat membantu melindungi tenda kamu dari terpaan angin kencang dan hujan deras yang bisa tiba – tiba terjadi.


3. Naik ke Puncak (Summit) Sebelum Pukul Delapan Pagi

Nah, kalau kamu berencana untuk melihat matahari terbit, sebaiknya usahakan untuk bangun lebih pagi. Karena di musim hujan, kabut putih cepat sekali muncul. Bahkan jam 8 pagi pun kabut sudah mulai turun lagi. Jadi, usahakan kamu sampai di puncak sebelum jam delapan.

Begitu sampai di atas, kamu bisa melihat momen matahari terbit yang memukau dan juga keindahan panorama kawah Gunung Gede dan kawasan wisata puncak. Lewat dari jam 8, seluruh pemandangan ini akan mulai kembali tertutup kabut.


4. Jangan Memaksakan Diri Mendaki Tanpa Bermalam

Selain itu, pastikan juga kamu tidak memaksakan diri. Supaya fit, lebih disarankan untuk bermalam satu malam dulu di Gunung Gede atau Gunung Pangrango. Selain untuk memulihkan tenaga, kamu juga punya banyak waktu untuk menikmati keindahan Gunung Gede – Pangrango tanpa harus terburu-buru turun.

Pada hari pertama, kamu bisa bermalam dan camp di Alun-Alun Suryakencana jika datang dari jalur Gunung Putri, atau di Kandang Badak jika datang dari jalur Cibodas. Barulah di hari kedua, kamu dapat melanjutkan naik ke Puncak Gunung Gede dan mendaki Gunung Pangrango serta mampir ke Mandalawangi.

Biaya Tiket Masuk Gunung Gede – Pangrango
Untuk mendaki Gunung Gede – Pangrango, pendaki perlu membayar tiket masuk dan asuransi kecelakaan kepada Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede – Pangrango. Untuk pendakian selama 2 hari dan 1 malam, biaya tiket masuk 

Gunung Gede – Pangrango bagi pendaki WNI yaitu sebesar 29.000 Rupiah pada hari kerja dan 34.000 Rupiah di akhir pekan. Sedangkan untuk turis internasional, tarif mendakinya berkisar antara 320.000 Rupiah di hari kerja dan 470.000 Rupiah di akhir pekan.


Nah, itulah beberapa hal yang perlu kamu perhatikan jika ingin mendaki Gunung Gede – Pangrango pada musim hujan. Jangan lupa untuk memastikan seluruh pakaian ganti, sleeping bag, dan peralatan tidur kamu telah dimasukkan plastik atau wadah kedap air sehingga terlindungi dan tidak basah ketika hujan.

Tidak ada komentar